Cerita Buah Mangga - Motivasi

Seorang dosen saya pernah bercerita bahwa dulu pada masa Beliau masih kecil, untuk bisa makan mangga harus memanjat sendiri pohon mangga yang ada di kebun. Setelah kondisi zaman sudah membaik, tidak perlu susah-susah panjat pohon, tinggal beli saja di pasar atau di tukang buah.
Sekarang lihat anak-anak kita, mana mau harus beli mangga dulu. Kecuali mangga nya sudah ada di rumah barulah mereka mau makan mangga. Bahkan yang terjadi, mangga sudah ada di rumah pun, mereka gak akan makan kalau belum dikupasin dan disajikan sama orang tuanya. Maunya tinggal makan doang, malas kalau harus kupas sendiri.
Jangan-jangan di masa depan cucu-cucu kita malas makan mangga kalau harus ambil dulu dari piring yang sudah disediakan. Maunya mangga itu tau-tau sampe di mulutnya. Hehe. Cerita ini ada benarnya juga, betapa makin kesini kita makin dimanja berbagai kemudahan, tetapi akibatnya kita jadi jadi tidak tau spirit berjuang. Kita jadi menghindari kerja keras. Maunya serba instan.
Merintis usaha pengen langsung sukses. Meniti karir kerja pengen langsung posisi tinggi. Yang lebih bahaya lagi kalau merembet masalah ibadah.
Berdoa sekali pengen langsung dikabulkan oleh Allah. Malas untuk mengulang-ulang doa, dan malas untuk pantesin diri dengan tahajud dan sedekah. Waduh doa kok instan.

by : arafat 

Komentar

Postingan Populer

filosofi Anak Panah - Motivasi Kehidupan

Manusia Pipa dan Manusia Ember - Cerita Motivasi

Filosofi Kupu-Kupu - Motivasi Kehidupan